Bank dunia telah merilis report yang bertajuk Connecting to Compete: Trade Logistics in the Global Economy yang memuat data skor infrastruktur pendukung kinerja logistik tertinggi dalam perdagangan global.
Seperti yang kita ketahui bahwa infrastruktur merupakan hal penting dalam perdagangan antar negara. Infrastruktur yang terintegrasi bakal memudahkan proses pendistribusian barang dan membuat kerja lebih efisien.
Berdasarkan data Bank Dunia mencatatkan skor infrastruktur pendukung kinerja logistik terhadap 139 negara di dunia. Skala penilaian yang diberikan 0-5. Semakin tinggi skornya, semakin baik infrastrukturnya sehingga membantu kinerja logistik negara tersebut lebih baik. Negara mana saja? simak daftarnya.
Berdasarkan data di atas indeks skor infrastruktur tertinggi dicapai oleh Singapura dengan skor 4,6 poin. Posisi kedua ditempati oleh Swiss yang mendapat skor 4,4 poin.
Sangat disayangkan nilai Indonesia begitu jauh dari jawara-jawara yang disebutkan di atas. Indonesia hanya mengantongi skor sebesar 2,9 poin.
Dalam konteks yang lebih luas, skor infrastruktur ini dipakai sebagai indikator dalam skor kinerja logistik internasional atau lebih dikenal Logistics Performance Index (LPI).
Dalam report tersebut, LPI digunakan sebagai alat pembanding untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam kinerja logistik, utamanya untuk mengembangkan sektor perdagangan negara yang bersangkutan.
Di Indonesia sendiri, pembiayaan dari sektor swasta memiliki kontribusi terbesar dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur selama 2020-2024.
Bank Dunia mencatat kebutuhan investasi infrastruktur nasional selama 2020-2024mencapai Rp6.445 triliun. Adapun, pembiayaan dari sektor swasta menyumbang hingga 42% dari total investasi tersebut, sedangkan anggaran negara hanya mencapai 37%.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/research/20230519081642-128-438594/maaf-tak-ada-ri-ini-negara-dengan-infrastruktur-terbaik